Nikmat dari-Mu
Disaat niat baik ku
terpungkiri...
Disaat itulah tetesan
air mata mulai terbit,
Terbit hingga membasahi
pipi ini...
Sepatah demi sepatah kata,
Kau lantuntan, dan kau ucapkan
Hingga melukis sebuah luka.
Luka yang kini tertata rapih dalam ingatanku...
Kehidupan yang selalu
berputar
Seperti roda yang sedang
berjalan
Menyadarkanku untuk
tetap selalu mengingat-Mu
Dan untuk tetap selalu
menyebut asma-Mu
Yaa Robb...
Kini Kau hadir mendamaikanku,
Kini Kau hadir menghiburku,
Dan kini Kau hadir mengusap air
mataku,
Lewat teman sebayaku...
Teman yang kau kirim
Adalah hadiah dariMu,
Hadiah untuk mengubah
tangisku menjadi tawaku
Serta Dukaku menjadi
sukaku
Karya :
Febriani | X
Akuntansi 1
Seni Budaya