Rabu, 18 Maret 2015

Cerita ini aku ambil dari salah satu blog http://cerpenmu.com/cerpen-galau/menunggu-pesan-singkat-darimu.html
 

Menunggu Pesan Singkat Darimu...

Kertas-kertas berserakan di sekitar meja belajar sambil menyeringai menertawakanku. Sudah berpuluh-puluh kertas ku coret-coret dan ku sia-siakan karena gagal menulis esai. Mengapa imajinasiku belum juga muncul? Aku memang tidak pandai menulis, akan tetapi setidaknya aku bisa menyelesaikan tugasku untuk ujian praktek besok. Ujian praktek memang sudah di depan mata, tetapi lagi-lagi dia lagi yang muncul di kepalaku.
“Aku masih menunggu pesan singkat darimu.” pelan ku ucapkan kata itu.
“Jadikan aku orang yang kamu butuhkan malam ini.”
Aku tidak butuh kamu cintai, aku cukup bahagia menjadi pengagum setiamu. Tapi, tak jarang cemburu menguras air mataku. Mengumpulkan pesan singkatmu di handphoneku adalah hobi terbaruku. Sudah 92 pesan yang terkumpul sejak 6 bulan yang lalu. Sedikit ya? Tapi itulah fakanya. Walaupun hanya sebuah pesan pemberitahuan, tapi aku begitu senang mengoleksinya. Aku memang tidak pernah berbincang-bincang dengannya. Namun, inilah ekspresiku mencintainya dan diamlah caraku menyayanginya.
Dia lah laki-laki yang aku cinta. Dengan paras dan rupa yang biasa dan sederhana, akan tetapi dia sangat bersahaja. Wajah yang memancarkan sinar keimanan dan kelembutan, membuat hatiku tertambat di samudra cintanya.
Dia laki-laki yang bertanggungjawab, di setiap langkah kakinya, dia tak pernah meninggalkan amanahnya. Untuk siapakah dia kelak? Aku menginginkannya, akan tetapi aku tak pernah tau apakah aku begitu membutuhkannya.
“Aku masih menunggu pesan singkat darimu” menyapa handphoneku disaat sepi menggelayutiku. Tidak pernah kutemukan alasan mengapa aku mencintaimu, yang ku tahu, aku sangat menyayangimu.
Ya Allah… Jagalah pandanganku terhadapnya, kuatkanlah imanku dan jangan lebihkan cintaku padanya melebihi cintaku padaMu. Jika Kau takdirkan dia pendamping terbaikku, aku yakin sejauh apa pun Kau akan satukan aku dengannya. Tapi, jika dia bukan yang terbaik untukku, aku yakin sedekat apapun Kau pasti akan menjauhkanku dengannya.
Dan sampai saat ini, aku masih menunggu pesan singkat darimu.


Cerpen Karangan: Moeksa Dewi
Facebook: Moeksa Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar